NV RP F105 menyatakan bahwa free span pada pipa harus
memenuhi syarat kriteria screening fatigue. Bila free span pipa memenuhi
kriteria tersebut, berarti pipa telah memenuhi kriteria fatigue dengan life
span 50 tahun. Kriteria screening fatigue bahwa frekuensi natural pipa harus
lebih besar dari frekuensi respon pipa akibat beban lingkungan. Jika nilai
frekuensi respon pipa sama dengan frekuensi natural pipa maka akan
mengakibatkan amplitudo yang maksimum sehingga dapat membuat pipa gagal. Jika
frekuensi respon pipa nilainya lebih besar dari frekuensi natural pipa akan
mengakibatkan amplitudo yang kecil namun dengan getaran yang lebih cepat
sehingga perlu dilakukan analisis kriteria fatigue dari pipa. Oleh karena itu
jika screening fatigue tidak terpenuhi maka perlu dilakukan kriteria fatigue
dan jika screening fatigue terpenuhi maka dapat diteruskan pada ULS (Ultimate
Limit State) check.
Bergetarnya pipa akibat arus yang terjadi dilaut terjadi
pada dua arah yaitu arah in-line dan cross-flow. Kriteria screening fatigue
untuk masing-masing arah dinyatakan dengan rumus
C1–C3 = koefisien kondisi perletakan
Esteel = modulus Young material
Isteel = momen inersia material
CSF = faktor kekakuan dari beton
Me = massa efektif pipa
D = diameter terluar pipa
Pcr = beban critical bucklin, dihitung berdasarkan rumus
Leff = panjang span efektif
δIL = defleksi statik arah in-line
δCF = defleksi statik arah cross flow
Seff = gaya aksial efektif
Daftar Pustaka :
http://www.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2012/11/15508024-Jessica_Rikanti-T..pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar