Dalam perancangan struktur pipa bawah laut, terbentuknya
korosi tidak dapat dihindarkan. Faktor kondisi lingkungan tempat struktur pipa
bawah laut berada sangat mendukung terjadinya korosi. Korosi yang terjadi pada
struktur pipa bawah laut akan menjadi sesuatu hal yang berbahaya jika tidak
dilakukan usaha pencegahan, pengendalian, dan monitoring. Terdapat beberapa metode
yang dapat digunakan dalam mengendalikan korosi khususnya pada struktur pipa
bawah laut yaitu:
1.
Pemilihan Material Pipa
Saat ini, telah ditemukan berbagai bahan logam yang bisa dimanfaatkan
untuk segala bentuk kegiatan industri di dunia ini. Namun, sayangnya dari
sekian banyak logam yang telah ditemukan itu, bisa dikatakan bahwa tak banyak
dari logam-logam yang telah ditemukan tersebut yang tahan terhadap jenis-jenis
korosi. Salah satu upaya pencegahan korosi untuk efisiensi operasi dan pemeliharaan
adalah dengan menggunakan logam-logam yang tahan terhadap beberapa jenis korosi
tertentu yang secara potensial dikandung oleh suatu jenis proses
produksi/pengolahan
2.
Coating
Pada stuktur pipa bawah laut, lapisan pelindung (coating)
merupakan penghalang pertama dalam menahan korosi. Pelapisan pelindung pada
pipa bawah laut ini dimaksudkan untuk melindungi dan melapisi pipa dari
lingkungannya agar secara fisik dapat efektif memisahkan baja dari
lingkungannya yang berpotensi menimbulkan korosi. Pelapisan (coating) ini dapat
berupa pelapisan dengan logam lain yang sifatnya lebih anodik.
3.
Pemakaian Inhibitor
Inhibitor korosi merupakan zat organik dan anorganik yang
bila ditambahkan ke dalam lingkungan yang korosif akan menghambat atau
menurunkan laju korosi. Inhibitor korosi digunakan untuk melindungi pipa dari
serangan korosi akibat aliran fluida. Umumnya inhibitor korosi ini berasal dari
senyawa-senyawa organik dan anorganik yang mengandung gugus-gugus yang memiliki
pasangan elektron bebas, seperti nitrit, kromat, fosfat. Pemakaian inhibitor
pada pipa bawah laut biasanya digunakan untuk menangani permasalahan korosi
internal pada pipa. Korosi internal yang diakibatkan oleh aliran fluida yang
memiliki fasa jamak yang terdiri dari air dan kontaminannya seperti O2, H2S,
CO2 akan menyebabkan terjadinya korosi pada internal pipa. untuk menghambat
laju korosi pada internal pipa terjadi dengan cepat, diperlukan pengendalian
terhadap korosi tersebut salah satunya dengan pemakaian inhibitor melalui
teknologi pigging.
4.
Cathodic Protection
Cathodic protection merupakan suatu metode perlidungan
terhadap suatu logam dari serangan korosi. Jika terjadi korosi, perlindungan
katodik dapat digunakan untuk menghentikan proses korosi tersebut. Meskipun
demikian, perlindungan katodik hanya dapat mengentikan proses korosi tetapi
tidak dapat mengembalikan material yang telah terkorosi sebelumnya. Pada dasarnya
korosi merupakan proses elektrokimia dimana reaksi elektrokimia terjadi lewat
pertukaran elektron. Sistem anti korosi pada perlindungan katodik menghalangi
terjadinya reaksi korosi yang muncul dengan cara mencegah terjadinya pertukaran
elektron.
Pada sistem sistem perlindungan katodik, proses korosi akan
terjadi di anoda sedangkan untuk katodanya bebas dari korosi. Pada umumnya
logam adalah anoda namun pada sistem perlindungan katodik logam berfungsi
sebagai katoda sehingga akan terlindung dari korosi. Hal ini terjadi dengan cara
mengalirkan elektron yang memiliki arus listrik lebih tinggi daripada yang
dihasilkan oleh reaksi korosi pada anoda. Perlindungan katodik membutuhkan sumber
arus listrik untuk mencegah serangan korosi pada logam.
Metode Cathodic
Protection yang biasa digunakan sebagai proteksi logam terhadap serangan korosi
ada 2 (dua) jenis, yaitu:
• Sacrificial Anode
Arus listrik disuplai dari proses korosi yang terjadi pada
sumber arus listrik yang terbuat dari logam aktif seperti zinc dan aluminium
yang memiliki arus positif yang lebih besar daripada logam. Perbedaan potensial
elektron ini menyebabkan adanya daya tarik elektron bebas negatif yang lebih
besar daripada daya tarik ion-ion pada logam. Hal ini mengakibatkan sumber aruslistrik
tersebut akan ter.serang korosi dan sebaliknya logam akan terlindungi korosi.
• Impressed Current
Perbedaan antara sistem Impressed Current dengan sistem
Sacrificial Anode ini terletak pada suplai arus yang diperoleh oleh logam yang
akan diproteksi. Logam yang akan diproteksi disuplai oleh sumber tenaga eksternal,
dalam hal ini adalah rectifier
Daftar Pustaka :
http://www.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2012/11/15506038-Fajar_Alam_Hudi.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar