Kamis, 29 Januari 2015

Metode Perlindungan Korosi Pipa Bawah Laut



Dalam perancangan struktur pipa bawah laut, terbentuknya korosi tidak dapat dihindarkan. Faktor kondisi lingkungan tempat struktur pipa bawah laut berada sangat mendukung terjadinya korosi. Korosi yang terjadi pada struktur pipa bawah laut akan menjadi sesuatu hal yang berbahaya jika tidak dilakukan usaha pencegahan, pengendalian, dan monitoring. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam mengendalikan korosi khususnya pada struktur pipa bawah laut yaitu:

1.       Pemilihan Material Pipa

Saat ini, telah ditemukan berbagai bahan logam yang bisa dimanfaatkan untuk segala bentuk kegiatan industri di dunia ini. Namun, sayangnya dari sekian banyak logam yang telah ditemukan itu, bisa dikatakan bahwa tak banyak dari logam-logam yang telah ditemukan tersebut yang tahan terhadap jenis-jenis korosi. Salah satu upaya pencegahan korosi untuk efisiensi operasi dan pemeliharaan adalah dengan menggunakan logam-logam yang tahan terhadap beberapa jenis korosi tertentu yang secara potensial dikandung oleh suatu jenis proses produksi/pengolahan

2.       Coating

Pada stuktur pipa bawah laut, lapisan pelindung (coating) merupakan penghalang pertama dalam menahan korosi. Pelapisan pelindung pada pipa bawah laut ini dimaksudkan untuk melindungi dan melapisi pipa dari lingkungannya agar secara fisik dapat efektif memisahkan baja dari lingkungannya yang berpotensi menimbulkan korosi. Pelapisan (coating) ini dapat berupa pelapisan dengan logam lain yang sifatnya lebih anodik.

3.       Pemakaian Inhibitor

Inhibitor korosi merupakan zat organik dan anorganik yang bila ditambahkan ke dalam lingkungan yang korosif akan menghambat atau menurunkan laju korosi. Inhibitor korosi digunakan untuk melindungi pipa dari serangan korosi akibat aliran fluida. Umumnya inhibitor korosi ini berasal dari senyawa-senyawa organik dan anorganik yang mengandung gugus-gugus yang memiliki pasangan elektron bebas, seperti nitrit, kromat, fosfat. Pemakaian inhibitor pada pipa bawah laut biasanya digunakan untuk menangani permasalahan korosi internal pada pipa. Korosi internal yang diakibatkan oleh aliran fluida yang memiliki fasa jamak yang terdiri dari air dan kontaminannya seperti O2, H2S, CO2 akan menyebabkan terjadinya korosi pada internal pipa. untuk menghambat laju korosi pada internal pipa terjadi dengan cepat, diperlukan pengendalian terhadap korosi tersebut salah satunya dengan pemakaian inhibitor melalui teknologi pigging.

4.       Cathodic Protection

Cathodic protection merupakan suatu metode perlidungan terhadap suatu logam dari serangan korosi. Jika terjadi korosi, perlindungan katodik dapat digunakan untuk menghentikan proses korosi tersebut. Meskipun demikian, perlindungan katodik hanya dapat mengentikan proses korosi tetapi tidak dapat mengembalikan material yang telah terkorosi sebelumnya. Pada dasarnya korosi merupakan proses elektrokimia dimana reaksi elektrokimia terjadi lewat pertukaran elektron. Sistem anti korosi pada perlindungan katodik menghalangi terjadinya reaksi korosi yang muncul dengan cara mencegah terjadinya pertukaran elektron.

Pada sistem sistem perlindungan katodik, proses korosi akan terjadi di anoda sedangkan untuk katodanya bebas dari korosi. Pada umumnya logam adalah anoda namun pada sistem perlindungan katodik logam berfungsi sebagai katoda sehingga akan terlindung dari korosi. Hal ini terjadi dengan cara mengalirkan elektron yang memiliki arus listrik lebih tinggi daripada yang dihasilkan oleh reaksi korosi pada anoda. Perlindungan katodik membutuhkan sumber arus listrik untuk mencegah serangan korosi pada logam. 

Metode Cathodic Protection yang biasa digunakan sebagai proteksi logam terhadap serangan korosi ada 2 (dua) jenis, yaitu:

• Sacrificial Anode
Arus listrik disuplai dari proses korosi yang terjadi pada sumber arus listrik yang terbuat dari logam aktif seperti zinc dan aluminium yang memiliki arus positif yang lebih besar daripada logam. Perbedaan potensial elektron ini menyebabkan adanya daya tarik elektron bebas negatif yang lebih besar daripada daya tarik ion-ion pada logam. Hal ini mengakibatkan sumber aruslistrik tersebut akan ter.serang korosi dan sebaliknya logam akan terlindungi korosi.

• Impressed Current
Perbedaan antara sistem Impressed Current dengan sistem Sacrificial Anode ini terletak pada suplai arus yang diperoleh oleh logam yang akan diproteksi. Logam yang akan diproteksi disuplai oleh sumber tenaga eksternal, dalam hal ini adalah rectifier

Daftar Pustaka : 
http://www.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2012/11/15506038-Fajar_Alam_Hudi.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar