Jalur pipa offshore memiliki sejumlah geo-hazards yang akan
berdampak pada kerusakan pipa bawah laut. Geo-hazards sendiri merupakan suatu
ancaman atau bahaya yang ditimbulkan oleh proses alami atau hasil dari proses
alam yang nantinya berpotensi menimbulkan bencana. Beberapa geo-hazards yang
mungkin terjadi pada pipa bawah laut diantaranya patahan dasar laut (submarine
faults), pergerakan tanah (submarine landslides), erosi sedimen dasar laut
(seabed scour), serta likuifaksi tanah akibat gempa bumi maupun akibat
gelombang laut (soil liquefaction). Dari beberapa geo-hazards tersebut akan memberikan
dampak pada pipa salah satunya yaitu Free span.
Free span sendiri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
dialami oleh pipa dimana terjadi adanya suatu bentangan (gap) terhadap dasar
laut (seabed). Free span sangat beresiko dan memiliki tingkat ancaman yang cukup
tinggi pada konstruksi pipa bawah laut. Kondisi ini harus mendapat perhatian
khusus dalam proses desain awal pipa bawah laut. Adanya free span dapat
menimbulkan terjadinya bending sebagai akibat dari beban statis yang terjadi
pada pipa. Sedangkan adanya getaran/osilasi pada pipa yang dapat menimbulkan
terjadinya fenomena vortex shedding diakibatkan oleh beban dinamis pada pipa.
Oleh karena itu, untuk menganalisa panjang jalur pipa maksimum yang mengalami
free span, harus dilakukan dalam dua macam kondisi yaitu kondisi statis dan
kondisi dinamis.
Secara umum, ada 3 macam analisa kondisi pada free span yang
berdasarkan adanya kasus pembebananan pada pipa yaitu pada kondisi Instalasi,
kondisi Hydrotest serta kondisi Operasi. Untuk analisa kondisi instalasi dilakukan
pada jenis pipa baru, material pengisi masih kosong, serta pembebanan eksternal
secara periodik 1 tahun. Untuk analisa kondisi hydrotest dilakukan pada jenis
pipa baru, berisi air secara penuh, dan pembebanan secara periodik 1 tahun.
Sedangkan untuk analisa pada kondisi operasi, dilakukan pada pipa yang sudah mengalami
korosi, material pipa berisi gas serta pembebanan dari luar secara periodik 100
tahun.
Dari penjelasan diatas, pada setiap kondisi akan dianalisa
free span pada pipa akibat adanya beban statis sehingga dapat diketahui panjang
span yang diijinkan. Hal tersebut akan dijadikan sebagai acuan pipa yang
memiliki kondisi panjang free span yang kritis dan melebihi panjang span yang diijinkan
untuk dianalisa lebih lanjut. Untuk kondisi yang mengalami beban dinamis, juga
akan menentukan panjang span yang diijinkan dengan tujuan agar frekuensi natural
pada pipa tidak sama dengan frekuensi beban yang mengenai free span.
Daftar Pustaka :
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-23295-4208100017-Chapter1.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-23295-4208100017-Chapter1.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar